Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI Komjen. Pol. Rycko Amelza Dahniel menyoroti pentingnya mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam momentum peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 RI.
Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis, Rycko menyebut implementasi nilai Pancasila tersebut penting dalam menghadapi ideologi kekerasan yang berpotensi mengancam kedamaian dan stabilitas negara.
"Semoga bangsa Indonesia menjadi bangsa yang semakin kuat dalam menangkal segala bentuk ancaman ideologi kekerasan, dengan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari," kata Rycko.
"Sehingga (implementasi nilai Pancasila) menjadi pondasi dalam menyongsong Indonesia Emas 2045," kata Kepala BNPT.
Peraih Adhi Makayasa Akademi Kepolisian (Akpol) '88 itu pun menggarisbawahi pentingnya masyarakat untuk menjaga persatuan dan menghargai perbedaan. Hal itu, kata dia, adalah wujud membangun Indonesia yang damai, harmonis, dan tanpa kekerasan.
"Semoga bangsa Indonesia sebagai bangsa yang majemuk selalu menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi, senantiasa merawat keberagaman dan menghargai perbedaan," imbuhnya.
Ia mengingatkan Pancasila bukan sekadar semboyan, tetapi harus meresap dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat. Oleh sebab itu, Rycko mendorong implementasi nilai Pancasila untuk dilakukan secara total dan komprehensif.
Pesan Kepala BNPT senada dengan pidato kenegaraan Presiden RI Joko Widodo, Rabu (16/8), bahwa semangat demokrasi jangan dijadikan ajang untuk melampiaskan fitnah yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
"Kebebasan dan demokrasi digunakan untuk melampiaskan kedengkian dan fitnah. Polusi di wilayah budaya ini sangat melukai keluhuran budi pekerti bangsa Indonesia," kata Jokowi dikutip dari keterangan tertulis yang sama.
Presiden Jokowi juga mengajak masyarakat untuk terus bersatu menjaga moral untuk terus melangkah menggapai Indonesia Emas 2045.
Baca juga: Intoleransi adalah bibit penghancur NKRI, kata Kepala BNPT saat HUT RI
Baca juga: Umar Patek: Merdeka adalah melepas semua pemikiran kekerasan
Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2023